Salah satu jenis model
pembelajaran kooperatif adalah make a
match. Model pembelajaran mencari pasangan (make a match) yaitu model pembelajaran yang dikembangkan oleh Lorna
Curran (1994). Model pembelajaran make a match yaitu model pembelajaran mencari pasangan
kartu yang merupakan jawaban/soal dari kartu yang dimiliki sebelum batas waktu
yang ditetapkan. Pada model pembelajaran make
a match sangat diperlukan
ketelitian, kecermatan, ketepatan dan kecepatan siswa untuk mencari pasangan
dari kartu yang dimilikinya.
Model pembelajaran make a match
merupakan salah satu alternatif yang
dapat diterapkan kepada siswa. Model
pembelajaran make a match sangat
cocok digunakan oleh guru untuk melakukan review
terhadap konsep yang telah diajarkannya dengan tujuan dapat meningkatkan
partisipasi dan keaktifan siswa dalam kelas. Dengan demikian siswa belajar tidak hanya mendengarkan dan
guru menerangkan di depan kelas saja namun diperlukan keaktifan siswa dalam
pembelajaran.
Ada beberapa langkah yang
diterapkan dalam menerapkan model pembelajaran make a match (dalam Suyatno, 2009 : 121) yaitu :
- Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban
- Setiap siswa mendapat satu buah kartu
- Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang
- Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban)
- Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin
- Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya
- Demikian seterusnya
- Kesimpulan/penutup
Ada beberapa keunggulan dari
model pembelajaran make a match
seperti yang dikemukakan oleh Lie (dalam Isjoni 2009:112) bahwa :”Salah
satu keunggulan make a match adalah
siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam
suasana yang menyenangkan dan dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan
untuk semua tingkatan usia”. Sedangkan beberapa keunggulan make a match menurut Sriayu yang tertulis pada http://pelawiselatan.blogspot.com/2009/04
bahwa : “ Keunggulan dari model pembelajaran make a match yaitu : (a) Suasana kegembiraan
akan tumbuh dalam proses pembelajaran ; (b) Kerjasama antar sesama siswa
terwujud dengan dinamis; (c) Munculnya dinamika gotong royong yang merata di
seluruh siswa”.
Selain memiliki keunggulan, model pembelajaran make a match juga memiliki beberapa kelemahan seperti yang
diungkapkan Tarmizi pada htpp://tarmizi.wordpress.com bahwa : “Kelemahan
dari make a match adalah : (a) Diperlukan bimbingan dari guru
untuk melakukan pembelajaran; (b) Suasana kelas menjadi gaduh sehingga dapat
mengganggu kelas lain; (c) Guru perlu persiapan bahan dan alat yang memadai”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar