BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Pendidikan merupakan salah satu faktor kemajuan bangsa ini berdiri, yang
telah menjadi sebuah keharusan bagi peningkatan kualitas kehidupan manusia.
Pendidikan menjadi pilar utama dalam membentuk kepribadian yang akan menjadi
acuan dalam perkembangan kehidupan. Dengan pendidikan pula peradaban dunia ini
bisa dibentuk, berkembang.
Di era perkembangan yang
kemajuannya berjalan secara cepat ini menuntut pendidikan untuk bisa menghadapi
dan mengontrolnya sehingga manusia tidak terjebak dengan kencangnya arus
kemajuan zaman. Hal ini membuat suatu
bangsa untuk semakin berusaha memajukan kualitas pendidikan yang ada di
negaranya masing-masing, begitu pula dengan Negara Singapura. Oleh karena itu
pada kesempatan ini penulis akan membahas mengenai pendidikan di singapura.
Matematika
Singapura adalah kurikulum yang meniru cara matematika diajarkan di Singapura. Singapura
sebelumnya mengimpor semua buku-buku pelajaran matematika dari negara-negara
lain. Tetapi tahun 1980, mereka mulai mengembangkan kurikulum matematika
sendiri, dengan mengutamakan konsep-konsep yang ingin mereka terapkan pada
murid-murid mereka pada masing-masing tahap. Masing-masing topik, seperti
penambahan, pengurangan sampai pecahan dan desimal, dipelajari dalam tiga
langkah.
Pengajar matematika, Gertie Walls,
mulai mengajarkan Matematika Singapura kepada murid-muridnya beberapa tahun
lalu. Ia telah menjadi guru matematika sekolah dasar selama hampir 30 tahun,
dan menurutnya memperkenalkan kurikulum ini adalah pengalaman yang
menyenangkan. Walls merupakan satu dari 32 guru yang menghadiri program
pelatihan Matematika Singapura di Baker, Lousiana. Yang ia sukai dari kurikulum
itu adalah karena lebih mengandalkan pada gambar, daripada kata-kata. Sehingga,
murid-murid punya kesempatan untuk menemukan, daripada diajarkan, konsep-konsep
matematika, dan dalam prosesnya, mereka belajar untuk berpikir secara
matematis.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana system
pendidikan di Singapura?
2. Bagaimana dengan
kurikulim, metode, tujuan serta metode yang ada pada pendidikan di Singapura?
1.3. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui
system pendidikan di Singapura?
2. Untuk mengetahui kurikulum
pendidikan matematika Singapura?
1.4. Manfaat Penulisan
Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan
masalah, dan tujuan penulisan,
manfaat penulisan makalah ini adalah:
1.
Memiliki
pemahaman yang luas tentang pendidikan di Singapura.
2.
Menambah pengetahuan terhadap kurikulum
pendidikan matematika Singapura
dan mengetahui perbedaan kurikulum di Indonesia dengan Singapura.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pendidikan Singapura
Sistem pendidikan
Singapura didasarkan pada pemikiran bahwa setiap siswa memiliki bakat dan minat
yang unik. Singapura memakai pendekatan yang fleksibel untuk membantu
perkembangan potensi para siswa. Pusat Keunggulan Pendidikan Singapura, Pusat
Pendidikan Dunia. Selama bertahun-tahun, Singapura telah berkembang dari sistem
pendidikan ala Inggris yang tradisional menjadi sistem pendidikan yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan individual dan mengembangkan bakat.
Keunggulan sistem
pendidikan di Singapura terletak pada kebijakan dua-bahasa (Bahasa
Inggris/Melayu/Mandarin/Tamil) dan kurikulumnya yang lengkap dimana inovasi dan
semangat kewiraswastaan menjadi hal yang sangat diutamakan. Para individu
menunjukkan bakat-bakat yang berkaitan satu sama lain dan kemampuan untuk
bertahan dalam lingkungan yang penuh dengan persaingan, dipersiapkan untuk
sebuah masa depan yang lebih cerah.
Sistem pendidikan di
Singapura terdiri dari empat lembaga utama, yakni:
1)
Pemerintah, sekolah
yang didanai pemerintah dan independen untuk tingkat sekolah dasar dan menengah
2)
Universitas Lokal,
Pendidikan Politeknik dan Lembaga Teknik- untuk paska pendidikan tingkat
menengah
3)
Sekolah swasta untuk pendidikan tingkat dasar dan menengah
4)
Sekolah dengan sistem
dari luar negeri dan sekolah asing/internasional.
Selama
bertahun-tahun, Singapura telah berkembang dari sistem pendidikan ala
Inggris yang tradisional menjadi sistem pendidikan yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan individual dan mengembangkan bakat. Sekolah-sekolah di
Singapura terkenal dengan standarnya yang tinggi dalam hal kegiatan belajar
mengajar, terbukti melalui perbandingan lokakarya Internasional seperti Third Internasional Matemathics and Science Study (TIMSS) yang
menunjukkan bahwa mayoritas siswa sekolah Singapura yang terkemuka telah
mempunyai standar internasional dalam mata pelajaran matematika dan ilmu
pengetahuan.
Para
siswa kami juga merupakan yang terbaik dalam kompetisi di setiap kejuaraan
debat sedunia (Bahasa Inggris) dan olimpiade Internasional (Matematika, Fisika,
Kimia dan Biologi), mengalahkan siswa-siswa dari negara lain untuk meraih
hadiah utama dan penghargaan yang diberikan. Pada tingkat ketiga, sebagai
tambahan untuk mempromosikan 3 universitas lokal yang sedang berkembang,
Singapura telah menarik 10 institusi kelas dunia dengan jaringan industri yang
kuat untuk membangun pusat pendidikan dan penelitian yang sempurna.
Di antaranya
adalah nama-nama yang sudah dikenal, seperti Universitas yang terkemuka di
Perancis-INSEAD, Massachusett Institute of Technology yang terkenal, dan
sekolah bisnis Amerika yang terkemuka seperti University of Chicago Graduate School of Business. Bahkan
setelah lulus dan masuk dalam dunia kerja, ada banyak kesempatan untuk
mengikuti pelatihan lebih lanjut. Pelatihan profesional dan dasar keterampilan
ditawarkan dan dijelaskan secara umum. Hal ini telah diketahui oleh banyak
orang guna melihat minat pada seminar-seminar yang dilakukan oleh manajemen
guru seperti Michael Porter atau kuliah yang diberikan oleh para ahli yang
datang berkunjung. Kehadiran dari gabungan institusi Internasional, sistem
pendidikan yang berkualitas tinggi dan tepat, dan sebuah bangsa yang yakin atas
investasi pada pendidikan, akan bersama-sama menawarkan kepada para siswa di di sini dan di
seluruh dunia, sebuah pengayaan dan keutuhan perjalanan belajar.
2.2. Kurikulum Pendidikan Matematika Singapura
Pada tahun 1992 Singapura mulai menekankan pemecahan masalah di dalam
kurikulumnya. Pemecahan masalah mataematika dipusatkan dalam pembelajaran
matematika yang di dalamnya menyangkut kemahiran, kemampuan/keterampilan dalam
menerapkan konsep-konsep matematika dalam berbagai situasi masalah, seperti
yang dijabarkan oleh Kementrian Pendidikan Singapura, Mathematical problem solving is central to mathematics learning. It
involves the acqulsition and application of mathematics concepts and skill in a
wide range of situation. Including non-routine, open-ended and real-word
problems (Clark, 2009).
Pemecahan masalah (problem solving) sebagai tujuan utama
pengembangan kurikulum pendidikan Singapura bergantung pada 5 (lima) komponen
yang saling terkait. Kelima komponen tersebut, yaitu konsep (concept), keterampilan (skills), proses (processes), sikap (attitudes),
serta metakognisi (metacognition) dan
pemecahan masalah (problem solving) sebagai pusatnya tergambar
dalam sebuah segilima yang disebut sebagai Kerangka Kurikulum Matematika Singapura
(Singapore’s Mathematics Framework)
sebagai berikut:
Gambar Mathematics
framework from the Singapore mathematics curriculum (Ministry of Education
Singapore, 2006:2)
Kerangka tersebut
memperlihatkan bahwa pemecahan masalah matematika merupakan tujuan utama dari
pembelajaran matematika. Sedangkan kelima kompenen yang melingkarinya
memberikan kontibusi terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika. Tujuan
dari kurikulum tersebut dipaparkan dalam dokumen silabus yang memuat garis
besar filosofis yang mendasarinya dan tujuan-tujuan kurikulum beserta muatan
silabus berdasarkan tingkatan kelas.
Di dalam sibaus
tersebut, komponen proses (processes)
telah mengalami penambahan yang menitik beratkan pada proses penalaran (reasoning), komunikasi dan koneksi (communication and connection), serta
aplikasi dan pemodelan atau peragaan (application
and modeling) sebagai tambahan dari heuristik atau strategi (heuristics) dan kemampuan berpikir (thinking skill). Semua kemampuan proses
tersebut harus diimplementasikan dalam pembelajaran matematika.
Aplikasi dan
pemodelan (appilcation and modeling)
menurut Kaur dan Dindyal (2010) memainkan peranan yang sangat penting dalam
mengembangkan pemahaman dan kemampuan matematika. Pemodelan matematika (mathematical modeling) merupakan proses
memformulasi dan mengembangkan suatu model matematika untuk merepresentasikan
dan memecahkan masalah. Melalui pemodelan matemtaika, siswa belajar untuk
menggunakan representasi data yang beragam dan memiliah serta menerapkan metode
dan alat yang tepat dalam memecahkan masalah.
Kemampuan
matematika siswa di Singapura telah lebih maju. Kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah (problem solving) menjadi tujuan utama dalam pembelajaran
matematika di Singapura. Foong (2002) menyatakan bahwa dalam kurikulum
matematika di Singapura kini, kemampuan penyelesaian masalah merupakan tujuan
dari proses belajar mengajar matematika. Selanjutnya Foong (2002) berpendapat
bahwa mengajar melalui pemberian masalah-masalah memberikan kesempatan pada
siswa untuk membangun konsep matematika dan mengembangkan keterampilan
matematikanya.
Masalah akan
mengarahkan siswa untuk menggunakan heuristik seperti untuk menyelidiki dan
menggali pola sebaik mereka berpikir secara kritis. Untuk menyelesaikan masalah,
murid harus mengamati, menghubungkan, bertanya, mencari alasan, dan mengambil
kesimpulan. Keberhasilan dalam memecahkan masalah sangat erat hubungannya
dengan tingkat kemampuan dan pengamatan seseorang terhadap proses berpikir
siswa sendiri.
2.2.1.
Perbandingan Kurikulum Pendidikan Indonesia dan Singapura
Kurikulum pendidikan
Singapura ternyata tidak
beda-beda dari kurikulum pendidikan di Indonesia. Mereka juga
punya ujian nasional atau
UN bagi semua siswa setiap akan melanjutkan pendidikan ke
jenjang berikutnya. Bedanya, jenjang pendidikan di Singapura
itu tidak rumit. Adapun
kesamaan lainnya yaitu dalam penyusunan materi pembelajaran kurikulum singapura
mengkolaborasikan dan mensinergikan antara pedagogik dengan teori, hal ini
seperti halnya pada penyusunan materi pembelajaran di Indonesia. Adapun
penyusun kurikulum di Singapura adalah departemen Pendidikan (MOE).
Departemen Pendidikan (MOE) memastikan keseimbangan,
ketelitian, relevansi dan respon dari kurikulum untuk memenuhi kebutuhan abad ke-21.
Guru harus berfokus pada pengajaran untuk bertahan pemahaman dan keterampilan.
Penilaian harus dikontekstualisasikan dan dibuat lebih otentik untuk membekali
siswa dengan keterampilan dan sikap untuk menghadapi masalah baru dan isu-isu
yang akan datang mereka jalan.
Anak-anak di
Singapura masuk ke dunia pendidikan formal mulai dari tingkat TK lanjut ke SD (primary school) selama
6 tahun. Setelah itu mereka masuk SMP-SMA (secondary
school) selama 5 tahun, lalu ke tingkat persiapan menuju kuliah (centralised institute atau junior colleges)
3 tahun, baru masuk universitas (university).
Akan tetapi, lama seseorang menyelesaikan pendidikan di setiap
jenjang setelah SD itu berbeda-beda. Karena setiap anak dimasukkan ke kelas
sesuai dengan kemampuan masing-masing, ada 3 kelas di jenjang secondary school, lain Express, Normal Academic dan Normal Technical. Express merupakan
tempat buat siswa pintar. Bagi anak-anak kelas Express, mereka bisa menyelesaikan secondary school selama 4 tahun. Ini juga kalo mereka lulus O Level
Test Singapura.
Kalau Normal Academic itu, sebelum mereka
masuk ke kelas 5, pada tahun ke-4 harus mengerjakan ujian nasional N level tes
buat naik kelas. Setelah mereka melewati kelas 5, ada ujian nasional lagi yang
namanya O Level Test. Untuk kelas Normal
Technical, bisa disamain sama SMK. Jadi, setelah mereka lulus secondary school, mereka bisa lanjutin
ke Institute of Technical Education
selama dua tahun, atau sekolah lanjutan buat mereka yang mau meneruskan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi, Polytechnic (kalau mau dapatkan diploma), bisa juga langsung kerja.
Pelajaran
yang mereka dapat juga tidak beda-beda dengan di Indonesia, misalnya Bahasa
Inggris, Matematika, IPA, IPS, Seni, juga pelajaran yang namanya Mother Tongue Language atau pelajaran
bahasa sesuai bahasa ibu mereka. Ini secara Singapura salah satu negara
multirasial. Misalnya, mereka yang orang Melayu akan mempelajari bahasa Malay,
bagi mereka yang Chinese bisa belajar bahasa Mandarin, mereka yang berasal dari
India akan mempelajari bahasa Tamil. Nah, hampir semua mata pelajaran itu
diujikan dalam O Level Test alias UN versi Singapura.
UN Versi Singapura
O
Level Test, ini nama UN untuk secondary
school. O Level Test adalah kependekan dari Ordinary Level Test. Bedanya dengan UN kita, UN mereka gak
menentukan kelulusan seseorang karena, menurut Pemerintah Singapura, setiap
orang punya kesempatan sama untuk melanjutkan pendidikan.
Jadi,
buat pelajar yang udah duduk di kelas 4 Express ataupun yang di kelas 5 Normal
Academic udah harus ngikutin O Level Test untuk lulus dari secondary school.
Dalam O Level Test ada tujuh pelajaran yang harus diikutin: lima mata pelajaran
pokok dan dua mata pelajaran pilihan. Kelima pelajaran pokok itu adalah
English, Mother Tongue, Matematika, IPA (Biologi, Kimia, Fisika), IPS (Sejarah,
Sosiologi, Geografi), serta dua mata pelajaran, pilihan dari Food and Nutrition, IT, dan Design and
Technology. Semua pelajaran tersebut punya nilai minimum.
Buat
mereka yang tidak bisa mendapatkan nilai minimum, tetap lulus. Tapi, di ijazah
mereka akan ada nilai merah. Kalau mereka tidak mau di ijazahnya ada nilai
merah, mereka boleh mengulang satu tahun di kelas yang sama.
Setelah
Secondary School, masih ada satu lagi
jenjang sebelum mereka masuk ke universitas, yaitu Centralised Institute atau Junior Colleges (tertiary education,
persiapan menuju tingkat universitas). Tapi, buat mereka yang punya nilai bagus
(poin 1 sampe 14) bisa langsung ke Junior
College yang lamanya dua tahun.
Kalau
mereka tidak punya nilai dari poin yang disebutkan itu, mereka melanjutkan ke Centralised Institute yang waktunya
lebih lama, yakni tiga tahun. Setelah itu mereka harus melewati ujian nasional
yang namanya A Level Test atau Advanced Level Test. Tes yang diberikan
tentu saja lebih susah, secara sudah mau masuk Universitas.
Sebagai Ilustrasi perbedaan
Kurikulum Indonesia dengan Singapura adalah sebagai berikut :
ü Ilustrasi 1 : Kurikulum
Indonesia
Seorang
petani diberikan modal : ladang, alat pertanian dan benih. Lalu diberikan
target-target tumbuhnya tanaman. Tentang cara menanam? Diserahkan semuanya
kepada petani!
ü Ilustrasi 2 : Kurikulum
Singapura
Seorang petani diberikan modal : ladang, alat pertanian dan benih. Lalu
diberikan target-target tumbuhnya tanaman. Tentang cara menanam? Diberikan
panduan lengkap, diberikan pendekatan terbaik untuk menanam.
2.2.2. Kelebihan Kurikulum Matematika Singapura
1.
Matematika Singapura menjadikan
Problem Solving sebagai dasar pembelajaran matematika di kelas.
2.
Pengajaran Matematika Singapura
merupakan pengajaran matematika terbaik di dunia karena memiliki instrumen yang
lengkap dan terstruktur. Salah satu metode yang dipakai adalah Model Drawing.
Model ini merupakan salah satu pendekatan CPA yang menjadi pendekatan
Matematika Singapura.
3.
Sistem
pendidikan di Singapura terletak pada kebijakan dua-bahasa (Bahasa
Inggris/Melayu/Mandarin/Tamil) dan kurikulumnya yang lengkap dimana inovasi dan
semangat kewiraswastaan menjadi hal yang sangat diutamakan.
BAB III
KESIMPULAN
1.
Sistem pendidikan
Singapura didasarkan pada pemikiran bahwa setiap siswa memiliki bakat dan minat
yang unik. Singapura memakai pendekatan yang fleksibel untuk membantu
perkembangan potensi para siswa.
2.
Pada
tahun 1992 Singapura mulai menekankan pemecahan masalah di dalam kurikulumnya.
Pemecahan masalah mataematika dipusatkan dalam pembelajaran matematika yang di
dalamnya menyangkut kemahiran, kemampuan/keterampilan dalam menerapkan
konsep-konsep matematika dalam berbagai situasi masalah.
3.
Pemecahan
masalah (problem solving) sebagai
tujuan utama pengembangan kurikulum pendidikan Singapura bergantung pada 5
(lima) komponen yang saling terkait. Kelima komponen tersebut, yaitu konsep (concept), keterampilan (skills), proses (processes), sikap (attitudes),
serta metakognisi (metacognition) dan
pemecahan masalah (problem solving).
4.
Kemampuan
siswa dalam menyelesaikan masalah (problem solving) menjadi tujuan utama
dalam pembelajaran matematika di Singapura. Foong (2002) menyatakan bahwa dalam
kurikulum matematika di Singapura kini, kemampuan penyelesaian masalah
merupakan tujuan dari proses belajar mengajar matematika.
5.
Kurikulum
pendidikan Singapura ternyata tidak beda-beda dari kurikulum pendidikan
di Indonesia. Mereka juga punya ujian nasional atau UN bagi semua siswa setiap akan melanjutkan pendidikan
ke jenjang berikutnya. Bedanya, jenjang pendidikan di
Singapura itu tidak rumit.
6.
Kelebihan
kurikulum matematika singapura
a.
Matematika Singapura menjadikan
Problem Solving sebagai dasar pembelajaran matematika di kelas.
b.
Pengajaran Matematika Singapura
merupakan pengajaran matematika terbaik di dunia karena memiliki instrumen yang
lengkap dan terstruktur. Salah satu metode yang dipakai adalah Model Drawing.
Model ini merupakan salah satu pendekatan CPA yang menjadi pendekatan
Matematika Singapura.
c.
Sistem pendidikan di Singapura terletak pada kebijakan dua-bahasa (Bahasa
Inggris/Melayu/Mandarin/Tamil) dan kurikulumnya yang lengkap dimana inovasi dan
semangat kewiraswastaan menjadi hal yang sangat diutamakan.
DAFTAR PUSTAKA
Clark, Andi. 2009. Problem
Solving in Singapore Math. http://www.greatsource.com/singaporemath/pdf/MIFProblem_Solving_ Profesional_Paper_pdf
Foong, Pui Yee. 2002. Using Short
Open-ended Mathematics Questions to Promote Thinking and Understanding. Singapore: National Institute of
Education. http://www.math.unipa.it/~grim/ SiFoong.PDF
Ministry of Education Singapore. 2006. Mathematics
syllabus: Secondary. Singapore: Curriculum Planning and Development
Division.
Kaur, B., &Dindyal, J. 2010. Mathematical Application and Modeling-Year Book 2010, Chapter I: A
Prelude to Mathematical Application and Modeling in Singapore School. http://www.worldscibooks.com/mathematics/7798.html
http//www.Kurikulum%20beberapa%20negara/pendidikan-di-singapura.html
Hi, Saya menyediakan jasa homestay untuk yg berminat untuk sekolah di Singapura. Tempat tgl saya di daerah Clementi.
BalasHapusSaya professional working lady tinggal dengan Mama saya. Saat ini, ada 1 murid Queensway Sec School (direct bus available) tinggal dengan kami. Kami ingin mencari 3 murid lagi, 1 kamar akan di share 2 anak.
Kami menyediakan guardianship (untuk anak di bawah umur 17 tahun diwajibkan memiliki legal guardian), makan, laundry, dan room cleaning.
Saya berpengalaman sebagai guru les privat di Jakarta, murid2 saya dari sekolah Bina Bangsa School, IPEKA IICS, St Laurentia, and Springfields.Saya bs membantu anak anda bila mengalami kesulitan dalam pelajarannya.
Lokasi 2 stops dr Clementi MRT, 2 stops dr Kent Ridge MRT, and 5 dr from Buona Vista MRT.Hanya 5 menit jalan kaki ke West Coast Plaza (Cold Storage Supermarket, Starbucks, Toko Buku Popular, Guardian,Watson,ATM)
Internet, Aircon, Hot shower.
Lapangan basket, lapangan badminton, dan lapangan futsal di bawah flat kami.
Hubungi: Christina (+65 9387 0375) whatsapp atau email : christinama1505@gmail.com
UNTUK MBA christinama
BalasHapusSELAMAT PAGI DAN SALAM SUKSES
TERIMA KASIH BANYAK ATAS TULISAN DAN KARYAILMIAHNYA
BAGAIMANA KURIKULUM EKONOMI UNTUK SMA DAN BAGAIMANA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DI SINGAPURA ????
APA ADA YANG BEDA DENGAN DI INDONESIA ??UNTUK MUTU GURU DI BANDINGKA DENGAN INDONESIA BAGAIMANA ???
SALAM SUKSES ...
Ssyamsudin05@gmail.com
HP. 08123260122
Halo, saya ingin bertanya kalau CPA itu apa ya?
BalasHapusHallo mba Christiana,saya mau tanya donk apa itu sibulus bahasa inggris & matematika?karena saya berniat mengajukan tes untuk anak saya masuk secondary school,trimakasih
BalasHapusu bu tanti bolehkan saya minta file doc/pdf nya u bahan riset saya. Jika berkenan mohon dikirimkan ke ksiayahibuku2@gmail.com. Terimakasih sekali!
BalasHapus