Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang
mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Seperti yang diungkapkan oleh Nurhadi
(2004:112) bahwa : “ Pembelajaran kooperatif
adalah pembelajaran yang berfokus pada kelompok kecil siswa untuk bekerjasama
dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan”. Model pembelajaran
koperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan
memahami suatu materi pelajaran yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan
temannya. Menurut Lie
(2003 : 27) : “Model pembelajaran kooperatif didasarkan atas falsafah homo
homini socius, falsafah ini menekankan bahwa manusia adalah mahluk sosial “.
Hal ini menunjukkan bahwa kerjasama siswa merupakan salah satu bagian yang penting dalam proses pembelajaran
kooperatif.
Pada pembelajaran kooperatif siswa belajar bersama dalam
kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajad tetapi
heterogen baik dari segi kemampuan, jenis kelamin, suku/ras dan satu sama lain
saling membantu. Tujuan dibentuknya
kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk
dapat terlibat secara aktif dalam proses belajar dalam mencapai ketuntasan
belajar yang disajikan oleh guru.
Ada beberapa ciri-ciri model
pembelajaran kooperatif. Seperti yang diungkapkan Lie (2003:30) bahwa
:“Ciri khusus dalam pembelajaran kooperatif mencakup lima unsur yang
meliputi: (a) saling
ketergantungan positif, (b) tanggung jawab perseorangan, (c) tatap muka, (d) komunikasi
antar anggota dan (e) evaluasi proses kelompok”.
Model pembelajaran koperatif juga memiliki tujuan yang penting seperti
yang diungkapkan oleh Ibrahim (dalam Trianto, 2007 : 44) bahwa :”Tujuan pembelajaran kooperatif
yaitu : (a) meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik ; (b) penerimaan
yang luas terhadap keragaman; (c) mengajarkan untuk saling menghargai satu sama
lain. Hal yang sama juga dikemukakan oleh
Isjoni (2009:109) yang menyatakan bahwa: “Tujuan penting dari pembelajaran
kooperatif ialah untuk mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan
kolaborasi”. Keterampilan ini sangat penting dimiliki oleh siswa untuk
mengatasi permasalahan yang mereka hadapi dalam proses pembelajaran dan dalam
kehidupan mereka nantinya.
Pembelajaran kooperatif
dilaksanakan mengikuti tahapan-tahapan seperti yang dikemukakan Ibrahim (dalam
Trianto, 2007: 48) sebagai berikut :
- Menyampaikan tujuan pembelajaran dan perlengkapan pembelajaran.
- Menyampaikan informasi.
- Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar.
- Membantu siswa belajar dan bekerja dalam kelompok.
- Evaluasi atau memberikan umpan balik.
- Memberikan penghargaan.
Lingkungan belajar untuk pembelajaran kooperatif dicirikan oleh proses
demokrasi dan peran aktif siswa dalam menentukan apa yang harus dipelajari dan
bagaimana mempelajarinya. Adapun keunggulan pembelajaran kooperatif menurut Muharam pada htpp://atmmuharam.blogspot.com/
bahwa : ” Keunggulan pembelajaran kooperatif yaitu membantu siswa
memahami konsep-konsep sulit, menumbuhkan kemampuan kerjasama, berpikir kritis, menghargai
pendapat orang lain dan kemampuan untuk membantu teman”.